1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tugas
Softskill yang ke-2 saya yang berjudul
"Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Contohnya".
Sebagai manusia kita tidak
mungkin akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau dari makluk
yang lain. Manusia di dunia diciptakan untuk saling bersosialisasi, karena Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali
melalui medium kehidupan sosial. Esensi manusia
sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status
dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan
kewajibannya di dalam kebersamaan.
1.2 Maksud
dan Tujuan
Maksud
dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian manusia
sebagai mahluk sosial. Membahas kasus studi tentang manusia dan berbagai
kehidupan sosial yang diciptakanya dan memberikan informasi tentang ilmu sosial
yang berkembang di lingkungan masyarakat .
2.
Landasan Teori
2.1 Pengertian Manusia sebagai
Makhluk Sosial
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut
sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta
kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain,
selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia
berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon.
Istilah manusia sebagi zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau dalam istilah yang lebih populer manusia sebagi zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas, seperti negara.
Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa
dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya. Argumen yang mendasari
pernyataan ini adalah bahwa manusia sebagaimana binatang, hidupnya suka
mengelompok. Hanya sifat mengelompok antara manusia dan binatang berbeda, hewan
mengandalkan naluri, sedangkan manusia berkelompok dilakukan melalui proses
belajar dengan menggunakan akal pikirannya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
makhluk sosial menurut para ahli:
# Dr. JOHANNES GARANG
Makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan
tidak mampu hidup menyendiri.
# NANA SUPRIATNA
Makhluk sosial adalah makhluk yang memiliki
kecenderungan menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya sebagai kebutuhan
dasar yang disebut kebutuhan sosial (social needs)
# WALUYO
Makhluk sosial adalah makhluk yang selalu
berinteraksi dengan sesamanya, saling membutuhkan satu sama lain.
# ARISTOTELES
Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang
berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu
sama lain
# MOMON SUDARMA
Makhluk sosial merupakan makhluk yang dalam
kesehariannya sangat membutuhkan peran makhluk yang lainnya.
# MUHAMMAD ZUHRI
Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak akan
sanggup hidup sedniri, selalu bergantung pada orang lain dan apa yang
dibutuhkannya dalam hidup juga dibutuhkan pula oleh orang lain
# DELIARNOV
Makhluk sosial adalah makhluk yang mustahil
dapat hidup sendiri serta membutuhkan sesamanya dalam melakukan aktivitas sehari0hari
# LITURGIS
Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling
berhubungan satu sama lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup
bersama.
3. Pembahasan
1. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada
yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu.
Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam
perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan
satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi
antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial
untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang
terdiri dari :
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima
bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia
terbentuk sebuah pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru
untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja
mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam
ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas.
Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah
interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses
meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai
makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial
adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk
sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang
lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi
manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia
berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam
kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk
berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi
dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang
harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.
Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat
menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan
bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan
orang lain.
2. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau
mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia
selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa
sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk
hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih
besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus
saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada
kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama
sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling
membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa
tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud
sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal
(masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan
wibawanya wajib mengayomi individu.
3. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.
Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan
salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia
selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga
masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian
yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga
mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan
mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan
pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional
lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang
khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah
satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan,
"Manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika
manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang
sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan
memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa
disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
4,
Contoh Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, manusia akan banyak
melakukan kegiatan/tindakan sosial. Seperti apa yang dimaksud dengan tindakan
sosial? Simaklah beberapa contoh berikut ini.
1. Pak
Agus tinggal di RT 5. Untuk menjaga keamanan lingkungan RT ini, setiap malam
diadakan kegiatan ronda secara bergiliran. Bersama kelompoknya, Pak Agus
mendapat giliran ronda setiap malam Jumat. Ia selalu menyempatkan diri untuk
datang meskipun sebenarnya ia merasa lelah setelah seharian bekerja keras.
Dengan datang ke pos ronda, selain telah melakukan kegiatan yang bermanfaat
bagi lingkungannya, Pak Agus juga merasa kebutuhannya untuk bersosialisasi
dengan tetangga terpenuhi.
2. Bu
Dina membutuhkan transfusi darah untuk operasi. Persediaan darah di PMI yang
sesuai dengan golongan darahnya ternyata menipis. Karena Pak Minto memiliki
golongan darah yang sama dengan golongan darah Bu Dina dan Pak Minto dalam
kondisi sehat, ia mau menyumbangkan darahnya untuk keperluan operasi Bu Dina
meskipun sebenarnya ia takut pada jarum suntik. Dengan menyumbangkan darahnya,
Pak Minto telah menolong orang lain dan ia pun merasa berguna bagi orang
lain.
3. Rina
diundang ke pesta ulang tahun Shella sahabatnya. Ia sebenarnya tidak begitu
suka pesta. Namun, karena ia tahu Shella akan senang bila ia datang, Rina pun
pergi ke pesta ulang tahun Shella. Ternyata, membuat sahabat senang merupakan
kebahagiaan bagi Rina.
Gambar. Berbagai kebutuhan Manusia
Tindakan Pak Agus datang ronda, Pak Minto menyumbang darah untuk
operasi Bu Dina, dan Rina yang menghadiri pesta ulang tahun Shella merupakan
contoh tindakan sosial. Dari contoh-contoh ini dapat disimpulkan bahwa
tindakan sosial merupakan segala tindakan yang dilakukan manusia sebagai
makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Dalam melakukan
tindakan sosial, manusia harus selalu mengutamakan kepentingan orang lain lebih
dari kepentingannya sendiri dengan menekankan simpati sebagai dasar pentingnya
pengendalian diri. Dengan bahasa yang lebih sederhana, setiap orang harus
selalu tolong-menolong karena tidak ada seorang pun yang dapat hidup tanpa
orang lain. Manusia sebagai Makhluk Sosial (Homo socius).
banyak pengetahuan disini
BalasHapushttp://blog.binadarma.ac.id/irwanseptayuda/
emang beda dari yg lain gooooood
BalasHapus